Laman

"teteh"

Di hamparan rumput tepat di samping jemuran Serina aku duduk, melihat indahnya sore disini jauh lebih indah di banding sunset nya Baros-__- Langit yang mulai agak berubah menjadi oranye ke merah-merahan, sepoi angin yang melaun indah dan ditemani oleh serangkaian nada yang samar-samar aku dengar di kamar sebelah . Sore yang terlampau indah.

"teteeeeeeeeeeeeeeeeeeeh"

Menoleh sebentar ke bawah DAN! 2 orang wanita yang kira-kira berumur 9 tahun berusaha naik ke pagar pembatas yang letaknya di bawah tebing di mana aku duduk. Raisya dan Ana. Sepintas ku lihat mereka masih berumur 9 tahun, tapi kedua bocah mungil ini sudah berusia 11 tahun , mereka duduk di kelas 1 smp. Awalnya aku takut, bukan karena aku takut mereka, tapi terlebih pada siapapun yang melihat kedua bocah ini. Serina keluar dan melemparkan bingkisan makanan berisi air dan gorengan. Kedua bocah itu pun mengambilnya dan tertawa. Sempat aku mengobrol sedikit tentang bagaimana mereka dapat kesini dan di mana tempat tinggal mereka, yap mereka tinggal di lereng yg tidak jauh dari sini, rumahnya berjejer 2, sudah lapuk. Tidak banyak yang aku obrolkan, Serina adik kelas ku itu menyuruh mereka pergi. Mungkin resiko terbesar bisa menimpa mereka jika mereka tidak cepat kembali.

Naik pagar pembatas. LAGI . dengan lincahnya mereka naik pagar itu, saling membantu membawa bingkisan dan agak berlari menuju rumahnya, di semak belukar aku masih melihat mereka melambaikan tangan ke arah kami dan tertawa riang.